BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Sebuah organisasi
dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan
perencanaan sumber daya manusia yang efektif.
Suatu organisasi, menurut Riva’i (2004 : 35) dalam Mulyani (2013) “tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai
baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya maka
organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,
mengembangkan dan memajukan di masa yang akan datang”. Oleh karena itu diperlukan adanya
langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga
kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan, fungsi dan pekerjaan yang
sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan sumber
daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada
organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut.
Perencanaan sumber
daya manusia (Human Resources Planning)
merupakan salah satu fungsi dalam manajemen SDM yang mengorientasi pada
bagaimana menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan sumber daya manusia
(pegawai/karyawan) dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah dan
kualitas yang diperlukan. Perencanaan
SDM sebagai proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia
organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang yang diinginkan di masa
depan dengan menggunakan data sebagai pedoman perencanaan. Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya
manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimaliskan
adanya kesenjangan antara tujuan dengan kenyataan dan sekaligus memfasilitasi
keefektifan organisasi dapat dicapai.
Perencanaan SDM harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka
pendek dan jangka panjang organisasi.
I.2 Rumusan Masalah
1. Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia
(SDM)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan
SDM
3. Manfaat perencanaan SDM
4. Proses-proses yang terjadi di perencanaan SDM
5. Sistem dalam perencanaan SDM
I.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perencanaan kebutuhan sumber
daya manusia (SDM)
2. Untuk mengetahui manfaat perencanaan SDM
BAB
II
PEMBAHASAN
II. 1 Pengertian Perencanaan SDM
Berbagai
pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia seperti yang
dikemukakan oleh :
-
Handoko (1997) dalam Erani (2007),
perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan
bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut.
-
Andrew E. Sikula (1981) dalam Mulyani (2013) mengemukakan bahwa perencanaan sumberdaya
manusia atau perencanaan teanga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan
tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya
berinteraksi dengan rencana organisasi.
-
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (1981) dalam Utari (2013), mendifinisikan
perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya
kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai
tujuannya.
II. 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan
Sumber Daya Manusia (SDM)
Proses
perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain :
1.
Faktor Eksternal
Perubahan-perubahan
lingkungan sulit diprediksi dalam jangka waktu pendek dan kadang-kadang tidak
mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Faktor
ekonomi
Faktor ini secara langsung berpengaruh
pada rencana strategi dan rencana operasional (taktik) sebuah
organisasi/perusahaan. Pengaruh itu
mengharuskan perusahaan mempelajari kembali kekuatan dan keterbatasana yang
dimilikinya dalam melaksanakan bisnis
dan bidangnya. Kekuatan perlu
dikembangkan dalam memanfaatkan peluang bisnis karena trend perubahan ekonomi
nasional atau internasional yang membaik.
Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh
yang besar tetapi sulit diestimasi.
Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering
merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Faktor
teknologi
Perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan yang pesat, telah diiringi pula dengan dihasilkan teknologi baru,
baik yang berhubungan dengan cara kerja dan peralatan untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitasnya, maupun untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen yang juga terus menerus meningkatkan kualitasnya. Sehubungan dengan itu kenyataan menunjukkan
kecendrungan, bahwa kecepatan memberikan respon untuk memanfaatkan atau tidak
teknologi baru, sangat berpengaruh pada kemampuan organisasi/perusahaan dalam
mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya.
Organisasi/perusahaan yang mengabaikan usaha penyesuaian dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi akan gagal dalam berkompetisi. Demikian pula bagi perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan produknya dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, sehingga
tidak mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh barang
yang berteknologi canggih, atau jasa yang dengan kemudahan dan kenyamanan
karena didukung oleh teknologi canggih,akan mengalami kesulitan serius dalam
mempertahankan eksistensinya.
c. Kondisi
social-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia
melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah
laku, dan sebagainya.
d. Para
pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi
permintaan sumber daya manusia organisasi.
Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk
selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya
manusia.
2.
Faktor Internal
-
Rencana
strategis (taktik) perusahaan
adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Hal ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai
sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar
baru. Sasaran-sasaran tersebut
menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan
datang.
-
Anggaran.
Dalam
jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana strategi menjadi
operasional dalam bentuk anggaran.
Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada
kebutuhan sumber daya manusia.
-
Reorganisasi
atau perencanaan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah
kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para
karyawan di masa mendatang.
-
Bisnis
baru. Dengan memperhatikan
lingkungan/iklim bisnis dan kemampuan menjaring, manganalisis dan memenfaatkan
informasi, selalu terbuka peluang bagi sebuah perusahaan untuk mengembangkan
usaha bisnisnya. Pengembangan bisnis
baru tersebut memungkinkan peningkatan jumlah produksi (kuantitatif) sehingga
berpengaruh juga terhadap kebutuhan sumber daya manusia
-
Desain
Organisasi dan Desain Pekerjaan. Desain organisasi dan desain
pekerjaan pada dasarnya merupakan hasil menterjemahkan rencana strategis dan
rencana rencana operasional yang dirancang untuk mewujudkan pekerjaan agar
berlangsung efektif dan efisien. Desain
organisasi yang berkotak-kotak dengan unti kerja yang tidak berhubungan antara
yang satu dengan yang lainya, berarti harus mampu menyediakan tenaga kerja
sesuai dengan volume kerja pada setiap unit kerja
-
Faktor
keterbukaan dan keikutsertaan. Keterbukaan
dan keiukutsertaan para manajer dan yerutama sekali top manajer sangat penting
dalam perencanaan SDM. Manajer yang
terbuka dan bersedia ikut serta dengan memberikan informasi yang lengkap untuk
melakukan analisis tenaga kerja menyusun perencanaan SDM akan memberikan
peluang dihasilkannya perencanaan yang akurat.
3.
Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan
sumber daya manusia dimodifikasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, PHK dan
kematian semuanya menaikkan kebutuhan
personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor
tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan
yang akurat.
Promosi,
pindahan, tenaga kerja yang mendapat pelatihan dan yang mengikuti pendidikan di
luar perusahaan sehingga keterampilan/keahlian meningkat harus diperhitungkan,
baik untuk menggantikannya maupun merancang penempatan yang lebih tepat.
4.
Faktor-faktor yang lain
Banyak
factor lain yang perlu juga mendapat perhatian karena berpengaruh pada
perencanaan SDM yang mendukung bagi perwujudan eksistensi organisasi yang
kompetitif. Faktor tersebut antara lain :
Pasar tenaga kerja, factor
ini perlu diperhatikan terutama menyangkut tenaga kerja terampil/berkeahlian
yang langka untuk memastikan berapa banyaknya yang diperlukan dan kemungkinan
mendapatkannya di pasar tenaga kerja
Prestasi kerja, berpengaruh
pada pengaturan penempatannya dalam perencanaan SDM
Waktu yang tersedia untuk mencapai
tujuan bisnis jangka pendek. Sejumlah volume kerja yang
harus diselesaikan dalam waktu singkat akan berpengaruh pada perencanaan jumlah
SDM, yang akan lebih banyak daripada jika volueme kerja yang sama harus
diselesaikan dalam jangka waktu yang cukup panjang dan bertahap.
Demografi, baik
sebaran penduduk maupun kualitas pendidikan rata-rata , sikap hidup dan
lain-lain ikut berpengaruh dalam perencanaan SDM karena memiliki kaitan dengan
kemampuan dan etos kerja
Supervise, terutama
memperhitungkan kemampuannya dalam memberikan bimbingan penawasan, bilamana
dalam perencanaan SDM terpaksa harus memasukkan tenaga kerja yang tidak
memenuhi persyaratan.
Staf pendukung, yang
harus memberikan pelayanan pada tenaga kerja produk lini, yang dalam
perencanaan SDM harus diperhitungkan perimbangan jumlah.
Faktor
lokasi, yang harus diperhitungkan dalam perencanaan SDM, karena
berpengaruh pada efisiensi dan efektivitas kerja. Lokasi perusahaan yang jauh dari penduduk
akan membawa resiko pada penyediaan anggaran SDM. Diantaranya perlu diadakannya perumahan,
angkutan karyawan atau kendaraan dinas untuk para karyawan agar tidak
menggangguvjam masuk, jam kerja dan jam pulang.
II. 3 Manfaat Perencanaan SDM
Dengan
perencanaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi
perusahaan maupun bagi karyawan.
Manfaat-manfaat tersebut antara lain :
·
Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya
manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu
diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah
terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut antara lain meliputi
- Jumlah
karyawan yang ada
- Berbagai
kualifikasinya
- Masa
kerja masing-masing karyawan
-
Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,
baik pendidikan formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti
- Bakat
yang masih perlu dikembangkan
-
Minat karyawan, terutama yang berkaitan
dengan kegiatan di luar tugas pekerjaan
·
Melalui perencanaan sumber daya manusia yang
matang, efektifitas kerja juga dapat lebih ditentukan apabila sumber daya
manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Standard
Operating Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang
meliputi : suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas
masing-masing sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan keselamatan
kerja, semua system telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik
fungsi organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah dihitung
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
·
Produktivitas dapat lebih ditingkatkan
apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah
diikuti oleh sumber daya manusia. Dengan
mengikutsertakan karyawan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan, akan
mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan
peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara lebih
professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan
kepentingan perusahaan.
·
Perencanaan sumber daya manusia berkaitan
dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah
dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai
aktivitas baru kelak.
·
Salah satu segi manajemen sumber daya manusia
yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penanganan informasi
ketenagakerjaan. Dengan tersedianya
informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama
perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang yang
tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri maupun di luar negeri).
Dengan
adanya informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber
daya manusia (Human Resources Information)
yang berbasis pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.
·
Perencanaan sumber daya manusia merupakan
dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber
daya manusia dalam perusahaan. Salah
satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna
memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.
Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun program kerja yang
realistic.
·
Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja merupakan sumber untuk
mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima
(recruiting) dalam perusahaan. Dengan
adanya data perencanaan sumber daya manusia disamping mempermudah mencari calon
yang cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan
lain yang memerlukan sumber daya manusia.
·
Acuan dalam menyusun program pengembangan
sumber daya manusia.
Perencanaan sumber daya manusia dapat
dijadikan sebagai salah satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari
sumber lain. Dengan adanya data yang
lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih mempermudah dalam
menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui
manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sebagai
sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari
perusahaan.
II. 4 Proses Dalam Perencanaan SDM
Perencanaan
SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan
sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1.
Kepentingan Perencanaan SDM
Ada
tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu
-
Kepentingan individu
-
Kepentingan Organisasi
-
Kepentingan Nasional
2.
Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat
beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu :
- Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan
yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan
nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang
ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
- Perencanaan
Organisasi
Perencanaan organisasi merupakan
aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif
bagi perkembangan organisasi. Melalui
rencana suskesi , jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan
kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
-
Syarat-syarat perencanaan SDM
a. Harus
mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya
b. Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM
c. Harus
mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM
d. Harus
mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang
e. Mampu
memperkirakan penigkatan SDM dan teknologi masa depan.
3.
Proses perencanaan SDM
Strategi SDM
adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan
mengatur penawaran dan permintaan SDM.
Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana
kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Adapun proses perencanaan tersebut
adalah :
- Prosedur
perencanaan SDM
- Menetapkan
secara jelas kulaitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
- Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM
- Mengelompokkan
data dan informasi serta menganalisisnya
- Menetapkan
beberapa alternative
- Memilih
yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana
- Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Metode Perencanaan SDM,
dikenal atas metode non ilmiah dan metode ilmiah. Metode non ilmiah diartikan bahwa perencanaan
SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaannya
saja. Rencana SDM semacam ini resikonya
cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul
mismanajemen dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode
ilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM dilakukan berdasarkan atas hasil
analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari
perencananya. Rencana SDM ini resikonya
relative kecil karena segala sesuatu telah diperhitungkan terlebih dahulu
4. Pengevaluasian Rencana SDM
Jika
perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan
sebagai berikut :
-
Manajemen puncak memiliki pandangan yang
lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya
-
Biaya SDM menjadi lebih kecil karena
manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang
dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya
-
Adanya kesempatan yang lebih baik untuk
melibatkan wanita dan golongan minoritas di dalam rencana masa yang akan datang
-
Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan
dengan lebih baik
5.
Kendala-kendala Perencanaan SDM
1. Standar
kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti belum
ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan
(prediksi) saja yang sifatnya subjektif.
Hal ini menjadi kendala yang serius dalam perencanaan SDM untuk
menghitung potensi SDM secara pasti.
2. Manusia
(SDM)
Manusia sebagai makhluk hidup tidak
dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin.
Hal ini menjadi kendala perencanaan SDM, karena itu sulit
memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan
kemampuannya.
3. Situasi
SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran
penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses perencanaan
SDM yang baik dan benar.
II. 5 Sistem Perencanaan SDM
Ada
4 kegiatan yang saling berhubungan dalam sitem perencanaan SDM
1.
Inventarisasi persediaan SDM
Pencatatan
atau pendataan jumlah SDM yang ada dalam melaksanakan tugas di suatu
organisasi, atau dengan kata lain pencatatan atau pengumpulan data tentang
kegiatan, hasil yang dicapai, pendapat umum, sekarang atau yang sedang terjadi.
2.
Forecast SDM/peramalan
Permalan
SDM berguna untuk memprediksi permintaan karyawan di masa datang.
Metode
peramalan ketersediaan / penawaran tenaga kerja (supply) dari sumber eksternal
terdiri atas :
a. Perencanaan
rekrutmen dan seleksi
b. Pasar
tenaga kerja
Memprediksi
permintaan tenaga kerja (demand) mendatang lebih rumit dan subjektif daripada
memprediksi ketersediaan tenaga kerja (supply), karena banyak faktor yang
mempengaruhinya.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja (Simamora, 1997) dalam Nursanti (2002) terdiri atas :
- Perubahan
lingkungan eksternal
- Perubahan
kondisi organisasi
- Perubahan
kondisi tenaga kerja
3.
Penyusunan rencana SDM
Penyusunan
rencana SDM dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan
tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan
pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi
agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat
secara ekonomis.
4.
Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan
dan evaluasi sumber daya manusia dapat berupa apa saja tentang manusia dalam
organisasi. Pengawasan dan evaluasi
sumber daya manusia merupakan fungsi yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin
terhadap anak buahnya. Dengan demikian,
fungsi manajemen sumber daya manusia ini sama pentingnya dengan perencanaan dan
pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan
langkah lanjut dari perencanaan, tetapi sesudah dilaksanakan menyusul kedua
fungsi ini karena pengendalian dan pengawasanlah yang dapat menyatakan apakah
pelaksanaan sudah berhasil sesuai dengan yang direncanakan
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Perencanaan
sumber daya manusia (human resource
planning) merupakan salah satu fungsi dalam manajemen sumber daya manusia
yang mengorientasi pada bagaiman menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan
sumber daya manusia (pegawai/karyawan) dalam suatu organisasi secara tepat
dalam jumlah dan kualitas yang diperlukan.
Perencanaan SDM sebagai proses manajemen dalam menentukan pergerakan
sumberdaya manusia organisasi dari posisnya saat ini menuju posisi yang
diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai pedoman perncanaan di
masa depan.
Manfaat
dari perencanaan SDM yaitu :
*
Perusahaan dapat memanfaatkan SDM yang ada
secara lebih baik
*
Efektifitas kerja meningkat
*
Produktivitas meningkat
*
Dapat menentukan kebutuhan tenaga kerja di
masa depan
*
Memudahkan pendataan informasi
ketenagakerjaan
*
Dasar bagi penyusunan program kerja
*
Mengetahui pasar tenaga kerja
*
Sebagai acuan dalam menyususn program
pengembangan sumber daya manusia
III.
2 Saran
Perencanaan
SDM dalam suatu organisasi/perusahaan harus diperhatikan dengan baik dan
disusun secara akurat karena perencanaan yang baik dapat menentukan tingkat
keberhasilan suatu perusahaan. Sumber
daya manusia yang ada dalam suatu perusahaan bisa di berdayakan secara baik
jika perencanaan SDM terlaksana dengan baik, sehingga visi dan misi suatu
perusahaan/organisasi dapat tercapai.
DAFTAR
PUSTAKA
Erani,
YM. 2007. Perekonomian
Indonesia. Fakultas Ekonomi UNIBRAW,
Malang
Mulyani,
Shefti. 2013. Makalah
Perencanaan SDM. http://sheftimulyani.blogspot.co.id/2013/01/makalah-perencanaan-sdm.html
Nursanti,
TD. 2002. Strategi Terintegrasi Dalam Perencanaan SDM. Yogyakarta
Utari,
U. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia.
http://uututari.blogspot.co.id/2013/10/manajemen-sumber-daya-manusia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar